Selasa, 22 Desember 2009

Batik Asli Indonesia

Pendahuluan

Batik merupakan karya asli Indonesia yang secara historis berasal dari nenek moyang kita sejak abad XVII yang ditulis dan di lukis pada daun lontar. saat itu motif atau pola batik masih di dominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. namun dalam perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak binatang dan tanaman sekarang beralih menjadi corak abstrak yang menyerupai awan, candi, wayang, relief dan lain sebagainya.

Jenis dan corak batik Indonesia amatlah banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya berbagai daerah masing-masing. khasanah budaya Bangsa Indonesia inilah yang menjadikan Batik kita semakin kaya akan ragamnya yang tidak mungkin dimiliki oleh Bangsa selain Bangsa Indonesia.

Isi

Batik
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembanganmotif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi.

Budaya Batik

Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keratonYogyakarta dan Surakarta.

Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia ( Jawa ) yang sampai saat ini masih ada. Batik juga pertama kali diperkenalkan kepada dunia oleh Presiden Soeharto, yang pada waktu itu memakai batik pada Konferensi PBB.

Corak Batik

Ragam corak dan warna Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing sebagai contoh Batik cirebon sebagian besar bermotif makhluk laut.


Komponen dari Batik

1. Warna

Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer.

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.

Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna).

Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.

Spektrum Warna Batik

Pengelompokan Warna

a. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.

b. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan jingga.

c. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.

d. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak yang jauh.


2. Garis

Garis adalah suatu hasil goresan di atas permukaan benda/bidang gambar. Menurut bentuknya garis dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Garis lurus (tegak lurus, horizontal, dan condong)

b. Garis lengkung

c. Garis putus-putus

d. Garis gelombang

e. Garis Zig-Zag

f. Garis Imaginatif

3. Perlengkapan Membatik

Perlengkapan orang membatik tidak banyak mengalami perubahan dari dahulu sampai sekarang. Dilihat dari peralatan dan cara mengerjakannya membatik dapat digolongkan sebagai suatu kerja yang bersifat tradisionil.

a. Gawangan
Gawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan dibuat dari bahan kayu, atau bamboo. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa, sehingga mudah dipindah-pindah, tetapi harus kuat dan ringan.

b. Bandul
Bandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul adalah untuk menahan mori yang baru dibatik agar tidak mudah tergesar tertiup angin, atau tarikan si pembantik secara tidak sengaja.

c. Wajan
Wajan ialah perkakas untuk mencairkan “malam”. Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain.

d. Kompor
Kompor adalah alat untuk membuat api. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor dengan bahan bakar minyak.

e. Taplak
Taplak ialah kain untuk menutup paha si pembantik supaya tidak kena tetesan “malam” panas sewaktu canting ditiup, atau waktu membatik.

f. Saringan “malam”
Saringan ialah alat untuk menyaring “malam” panas yang banyak kotorannya. Jika “malam” disaring, maka kotoran dapat dibuang sehingga tidak mengganggu jalannya “malam” pada cucuk canting sewaktu dipergunakan untuk membatik.

g. Canting
Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambilcairan. Canting untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat daritembaga dan bambu sebagai pegangannya. Canting ini dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan lilin. Sebelum bahan plastik banyak dipakai sebagai perlengkapan rumah tangga, canting yang terbuat daritempurung kelapa banyak dipakai sebagai salah satu perlengkapan dapur sebagai gayung. Dewasa ini canting tempurung kelapa sudah jarang terlihat lagi karena digantikan bahan lain seperti plastik. Canting untuk membatikpun perlahan digantikan dengan teflon.

h. Mori
Mori adalah bahan baku batik dari katun. Kwalitet mori bermacam-macam, dan jenisnya sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan.
Mori yang dibutuhkan sesuai dengan panjang pendeknya kain yang dikehendaki. Ukuran panjang pendeknya mori biasanya tidak menurut standar yang pasti, tetapi dengan ukuran tradisionil. Ukuran tradisionil tersebut dinamakan “kacu”. Kacu ialah sapu tangan, biasanya berbentuk bujur sangkar. Maka yang disebut “sekacu” ialah ukuran perseginya mori, diambil dari ukuran lebar mori tersebut. Jadi panjang sekacu dari suatu jenis mori akan berbeda dengan panjang sekacu dari mori jenis lain.

i. Lilin (“Malam”)
Lilin atau “malam” ialah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya “malam” tidak habis (hilang), karena akhirnya diambil kembali pada proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. “malam” yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam atau lilin biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat menyerap pada kain tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorotan.

j. Pola
Pola ialah suatu motif batik dalam mori ukuran tertentu sebagai contoh motif batik yang akan dibuat.
Ukuran pola ada dua macam. Pola A ialah pola yang panjangnya selebar mori. Pola B ialah pola yang panjangnya sepertiga mori, atau sepertiga panjang pola A. jika pola A 1/4 kacu, ola B 1/12 kacu; Pola A ½ kacu, pola B 1/6 kacu. Yang dimaksud pola ¼, ½ atau 1/3 kacu ialah lebar pola 1/4, ½, atau 1/3 ukuran sebuah sisi sekacu mori. Tetapi ukuran pola A dan B sering tidak seperti yang dikatakan di atas, karena masing-masing tidak digunakan dalam selembar mori, atau karena ukuran lebar mori tidak selalu sama.